Muhammad Reza
Pahlevi
35116047
PERENCANAAN SDM DI LEMBAGA
PENDIDIKAN
Perencanaan
adalah sebuah strategi bagi penentuan tindakan dimasa depan. Perencanaan
memberikan cara yang luar biasa untuk mengatasi tantangan dimasa yang akan
datang pula, baik dalam hal pemenuhan akan tenaga kerja, pemindahan serta
pelatihan.
Sumber
daya manusia dan personalia merupakan elemen paling penting dalam setiap
lembaga (pendidikan). Sdm dan personalia merupakan penentu mati atau majunya
sebauh lembaga. Dalam hal ini sebagai penentu untuk merencanakan. Maka setiap
lembaga tidak bisa meremehkan akan pentingnya perencaan.
Indonesia
masih mempunyai permasalahan yang cukup pelik untuk pemberdayaan sdm dan
personalia pendidikan, hal tersebut disebabkan kareana pemerintah tidak mempunyai
perencanaan yang tepat untuk memajukan dunia pendidikanatau malah pemerintah
tidak ingin pendidikan ini maju setara dengan bangsa yang lain, pendidikan
hanya dijadikan komuditas untuk menarik simpati masyarakat agar memilihnya
dalam pilpres, pilkadal dan lain sebagainya.sehingga pendidikan kita selalu
menduduki peringkat paling wahid dari bawah antara Negara ASEAN.
Permasalahan
pemberdayaan sumber daya manusia dan personalia pendidikan menurut penulis yang
paling krusial adlah terletak pada pemerataan pendidik dan tenaga pendidikan.
Dimana pendidik dan tenaga kependidikan yang ada saat ini hanya tersebar
dipulau jawa, itupun mengindikasikan banyak yang tidak berkualitas, sedang
dipihak lain diluar jawa masih kekurang pendidik dan tenaga kependidikan. Permasalahan
ini nampaknya belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, sebetulnya
pemerintah dalam hal ini depag dan diknas telah memberikan iming-iming kenaikan
gaji, pangkat dan perumahan namun belum menarik.
Pelatihan
bagi pendidik dan tenaga kepandidikan masih menyisakan persoalan mulai dari
diskriminasi, hanya terkesan untuk pariwisata gratis, srte menghabiskan
anggaran. Serta yang menyedihkan widyaiswara pun pengetahuannya out of
date, tentu hal ini akan mempengaruhi kinerjanya dalam memberikan
pelayanan kepada audiensya.
Permasalahan
yang cukup krusial yang tidak kalah peliknya adalah soal perekrutan pendidik
dan tenaga pendidikan yang tidak berdasarkan atas kebutuhan, bagaimana akan
berdasar kebutuhan kalau dalam perekrutannya tidak memperhatikan perencanaan
dan analisis kebutuhan tenaga kerja. Nomor induk tenaga kerja yang ganda, dll
Masalah Dalam
perencanaan SDM
Pemerataan :
1.
Banyaknya Guru
yang beredar dipulau jawa dan perkotaan mereka kekurangan jam mengajar sesuai
amanat UU.
Solusi : penempatan Guru di daerah terpencil dengan
iming-iming 2x kenaikan gaji,
2.
Kemampuan daerah
untuk pengadaan Guru mengalami keterbatasan,
Solusi : pemerintah daerah perlu memaksimalkan
pegawai selain guru untuk menjadi guru dengan perlatihan berkala.
3.
Selama ini pemerintah
kurang memperhatikan pengangkatan personalia pendidikan (pustakawan)
Solusi : Alangkah Baiknya pemerintah secara berkala
mengangkat dan menyebar pustakawan sampai kepada lembaga pendidikan daerah agar
terjadi pemerataan.
Pelatihan :
1.
Guru dalam penguasaan
motode dan pengetahuan out of date dalam
proses KBM.
Solusi : Pemerintah mengadakan pelatihan kepada guru
tentang metode pembelajaran yang baru.
2.
Pelatihan masih
bersifat diskriminatif antara PNS dan Non PNS
Solusi : peraturan yang mengatur hal tersebut perlu
dirubah dengan memperhatikan perbedaan status kepegawaian yang ada.
3.
Pelatihan hanya
dijadikan untuk ajang refresing gratis + uang saku
Solusi : Pemerintah dalam hal ini hanya sebagai
fasilitator dengan memberikan kebebasan bagi Guru untuk memilih materi dan
tempatnya yang telah ditentukan pemerintah.
4. Widyaiswara
dengan persoalannya yang kompleks dari kurangperencanaan dalam bahan ajar,
pengetahuan ketinggalan jaman, penguasaan materi yang rendah, metode yang tidak
atraktif dll.
Solusi : Pemerintah dalam hal ini perlu mentraining
serta memberikan beasiswa untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Rekrutmen :
1.
Rekrutmen Guru
mengandalkan KKN terutama pegawai honorer.
Solusi : Pemerintah lebih baik mengalokasikan
pengangkatan guru muda professional, yang ditest dengan berlapis.
2.
Tidak
menggunakan analis dan perencanaan akan kebutuhan guru.
Solusi : membandingkan rasio guru murid dan
mengangkat berdasarkan kebutuhan.
3.
Sistem
kepegawaian masih amburadul dan minat kaum muda menjadi Guru rendah.
Solusi : menata ulang system penerimaan guru dengan
mengangkat lulusan terbaik FIP secara langsung.
4.
Pengangkatan
personalia pendidikan (kepsek) tanpa menggunakan kriteria yang jelas.
Solusi : dalam Pengangkatan kepsek sesuai aturan
yang ada ditambah seluruh calon didebatkan dihadapan guru dan siswan visi dan
misi.
Sumber:https://stieekuitas.wordpress.com/2013/05/30/strategi-perencanaan-sdm-dilembaga-pendidikan/
0 komentar:
Posting Komentar