SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD REZA PAHLEVI
3DB03
1.PENDAHULUAN
Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan
keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip
dan kaidahakuntansi,
prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang
dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam
suatu periode tertentu.
Tujuan
penulisan ini adalah meningkatkan pengetahuan pembaca dalam memahami siklus Sistem
Informasi Akutansi.
2.PEMBAHASAN
Pengertian Dokumen Transaksi
Transaksi adalah
situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi
keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur
atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi.
Hal yang
sangat subtansional dalam siklus akuntansi ialah transaksi karena ia merupakan
pondasi dalam penyusunan laporan akuntansi. Transaksi keuangan dalam
bahasa global, ialah segenap realitas yang menjadi pondasi dalam prosesi
aktivitas mata rantai keuangan berorientasi efektivitas yang kualitas.
Sedangkan dokumen transaksi merupakan lembaran yang mendukung
bahwa telah terjadinya suatu transaksi.
Macam-Macam
Bukti Pencatatan
1. Bukti
Transaksi Intern
Bukti transaksi intern adalah
bukti transaksi yang khusus di buat oleh intern dan dibuat untuk intern
perusahaan. Yang termasuk bukti intern sebagai berikut:
a) Bukti
Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda
bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
b) Bukti
Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda
bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan
tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang
lainnya.
c) Memo
Memo adalah bukti pencatatan
antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan.
2. Bukti
Transaksi Ekstern
Bukti ekstern adalah bukti
pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya, bukti pengeluaran kas, faktur pembelian / penjualan dan pembayaran
upah
Berikut contoh bukti ekstern.
a) Faktur
Adalah bukti pembelian atau
penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan
kepada pihak pembeli.
b) Kwitansi
Adalah bukti penerimaan
sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang
membayar sejumlah uang tersebut.
c) Nota
Kontan
Nota kontan adalah bukti atas
pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan
kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan
lembaran kedua untuk penjual
d) Nota
Debet
Nota Debet adalah bukti
transaksi pengiriman kembali barang yang dibeli (return pembelian), karena
sebagian barang yang dibeli ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan. Maka,
nota debet dibuat oleh pembeli untuk dikirimkan kepada penjual.
Nota debet dikirim bersamaan
dengan barang yang dikembalikan kepada penjual. Nota debet merupakan bukti
bahwa pembeli telah mendebet akun penjual. Jika transaksi dilakukan secara
kredit, maka pembeli akan mendebet akun hutangnya pada rekening penjual
(kewajiban pembeli berkurang). Jika transaksi dilakukan secara tunai, maka pembeli
akan mendebet akun kasnya sebagai akibat dari penerimaan uangnya kembali. Sama
dengan retur penjualan, retur pembelian tergantung pada kesepakatan bersama
antara penjual dan pembeli.
e) Nota
Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa
perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh
berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya
sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju
menerima barangnya.
f) Cek
Cek Adalah surat perintah
kepada bank sebesar jumlah yang tercantum dalam cek tersebut kepada seseorang
atau orang yang membawa cek tersebut. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai
simpanan di bank dan pengeluaran cek ditujukan kepada orang yang
dikehendakinya.
Jurnal adalah
catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran dan
Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita
tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal
ini.
Umumnya Perusahaan
kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di
kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka
menggunakan beberapa jurnal seperti :
1. Jurnal Penerimaan Kas
2. Jurnal Pengeluaran Kas
3. Jurnal Pembelian
4. Jurnal Penjualan
5. Jurnal Umum
Dalam kasus di atas, penggunaan
jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada menggunakan jurnal umum
secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak
berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan.
I. JURNAL
UMUM
Jurnal umum adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan secara terperinci
II. JURNAL
KHUSUS
Jurnal khusus adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam perusahaan yang
berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
» Jurnal
Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal
yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas dalam suatu perusahaan
» Jurnal
Penjualan
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang
digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara kredit kepada Customer
» Jurnal
Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan
» Jurnal
Pembelian
Jurnal Pembelian adalah jurnal yang
digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara kredit kepada
supplier.
» Jurnal
Umum(Memorial)
Memorial Journal adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas
Buku besar
secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan transaksi secara penuh
dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di debet atau di kredit serta
nominal yang ada. Misalnya pada Buku Besar Kas, maka akan tampak semua
transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan / Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi
uang tunai secara langsung. Begitupun dengan Piutang dan Utang.
Buku besar
adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang menggambarkan
pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal.
Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama
akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun
di buku besar.
Penggolongan
Akun Buku Besar Harta
Pengertian Harta (Assets)
Harta adalah jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang di dalamnya
terdiri atas "harta yang berwujud" dan "harta yang tak
berwujud". Seluruh harta ini dapat dinilai dengan uang.
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) merupakan perluasan dari buku besar umum (general ledger). Catatan dalam buku besar pembantu merupakan rincian dari salah satu
akun besar umum. Buku besar pembantu atau disingkat dengan buku pembantu yang
akan dibahas pada bagian ini meliputi:
I. BUKU
BESAR PEMBANTU UTANG DAGANG
Buku besar pembantu hutang ( account payable
subsidiary), berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada
kreditor secara individual sehingga merupakan rincian dari akun Hutang dagang
dalam buku besar umum
II. BUKU
BESAR PEMBANTU PIUTANG DAGANG
Buku besar pembantu piutang (
account receivable subsidiary ledger), berfungsi sebagai tempat
mencatat perubahan piutang (tagihan) kepada debitor secara individual sehingga
merupakan rincian dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.
Dalam satu Siklus
akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah di kelompokkan berdasarkan
sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan sebuah Neraca yang di kenal
Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi Posisi Neraca perusahaan anda secara
umum. Necara Ini sudah bisa di jadikan sebagai bahan untuk membuat Laporan
keuangan tetapi, masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat dalam
buku besar seperti penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan.
Neraca Saldo
Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat
apakah saldonya sudah seimbang.
Apabila
perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap
transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi,
jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.
Untuk itu,
secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah
neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran
atau ringkasa.
Jurnal penyesuaian biasanya berisi
berbagai transaksi terlupakan, misalnya saja akumulasi peneyusutan kendaraan.
Misalnya, waktu mobil di beli 100.000.000, sudah barabg tentu setelah setahun
atau setelah siklus akuntasi berakhir harga mobil itu masih 100.000.000, tentu
harganya susut. Mengecek berbagai persediaan yang ada dan sebagainya. Transaksi
inilah kemudian di catat dalam buku besar kemudian menghasilkan sebuah neraca
baru
Anggaran mengenai kebenaran
jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan.
Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah
satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga
transaksi belum dicatat.
Jurnal penyesuaian adalah
jurnal yang dibuat karena :
1.suatu transaksi sudah
terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan
2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi
2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi
Ayat jurnal penyesuaian
(adjusting journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat
untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan
harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya.
Beberapa transaksi yang
terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya adalah :
Penyusutan aktiva tetap
Misal : mesin, peralatan,
kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah sebesar
yang disusutkan.
Adalah kertas berkolom (neraca
lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian
laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di
samping itu, kertas kerja juga dapatdigunakan untuk memeriksa
ketepatan perhitungan yang dilakukan dan
memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.
Di dalam kertas kerja memuat
kolom-kolom yang terdiri dari :
Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian,
Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.
a. Isilah kolom neraca saldo
dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar.
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo.
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yangbarudibawah jumlah neraca saldo.
c. Hitunglah neraca saldo
penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan jika
tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca
saldo sesuai debet dan kreditnya.
d. Pindahkan angka-angka
neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan pendapatan
ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban.
Hasilnya merupakan laba(pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban)
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.
Bentuk Kertas Kerja
Pada umumnya kertas kerja yang
digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12.
Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah contoh-contoh bagan berikut :
1. Bentuk kertas kerja 6 kolom
2. Bentuk kertas kerja 8 kolom
3. Bentuk kertas kerja 10
kolom
4. Bentuk kertas kerja 12
kolom
Jurnal penutup
adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan yang
mempengaruhi Laporan rugi laba seperti pendapatan, biaya dan sebagainya.
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal
yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening
nominal/sementara.
Akibat penutupan ini maka
rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup
yang harus dibuat yaitu:
a) Menutup
rekening Pendapatan
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
|
xxx
|
xxx
|
b) Menutup
rekening Beban
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Beban
|
xxx
|
xxx
|
c) Menutup
rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Ikhtisar Rugi/Laba
Modal
|
xxx
|
xxx
|
d) Menutup
rekening Prive
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
Modal
Prive
|
xxx
|
xxx
|
Adalah
memindakan sisa akun nominal/sementara ke akun ekuitas (Laba ditahan untuk
perseroan terbatas)sehingga akun nominal menjadi tertutup(bersisa nol) dan akun
ekuitas menunjukkan sisa yang sebenarnya.
Secara
teknis akuntansi,pemindahan tersebut dilakukan dengan membuat jurnal penutup
kemudian di-posting/ dipindakan kea kun buku besar setelah itu ditutup dan
dibuatlah neraca sisa setelah penutupan.
Tujuan
Menutup Buku Besar
Ø Menghitung
laba rugi untuk periode yang bersangkutan
Ø Memisahkan
transaksi pendapatan dan beban tahub tertentu dengan tahun berikutnya
Ø Mendapatkan
neraca akhir ( neraca sisa setelah penutupan ) yang akan merupakan neraca awal
tahun berikutnya
Ø Memisahkan
perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu dengan tahun berikutnya sehingga
memudahkan pemeriksaan
Langkah-langkah
Penutupan
Menyusun jurnal penutupan
dengan cara berikut ini:
ü Memindahkan
saldo akunpendapatan kea kun laba rugi atau ikhtisar laba rugi,dengan
mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun laba rugi
ü Memindahkan
saldo akun beban ke akun laba rugi dengan mengkredit akun beban
sebesar saldonya dan mendebit akun laba rugi
ü Memindahkan
saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk perseroan
terbatas)
ü Jika
saldo menunjukan laba,akun laba rugi didebet dan akun ekuitas dikredit
ü Jika
saldo menunjukkan rugi,akun laba rugi dikredit dan ekuitas di debet
ü Memindahkan
akun prive kea kun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan mendebit akun
ekuitas
ü Memindahkan
jurnal penyesuaian kea kun buku besar
ü Memindahkan
jurnal penutupo kea kun buku besar
ü Member
garis dua pada akhir baris akun nominal yang berarti akun tersebut telah
ditutup dan tidak berlaku lagi untuk tahun berikutnya
Setelah
semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah
berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan
(after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan
(after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi
keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada
periode akuntansi berikutnya.
Cara
penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya
yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut
ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.
Jurnal pembalik
berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi laba yang saldonya di
kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya Beban Sewa di
bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah di tutup tetapi kenyataannya
masih ada perlengkapan yang tersisa.
Jurnal balik adalah jurnal yang
dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian
pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika
dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan
reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1. Hutang
biaya
2. Piutang
Pendapatan
3. Pendapatan
Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan
4. Biaya
Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut
ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No.
|
Jenis AJP
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
Jurnal Balik
|
||||
1.
|
Hutang Biaya
|
Biaya Gaji
Hutang Gaji
|
100
|
100
|
Hutang Gaji
Biaya Gaji
|
100
|
100
|
2.
|
Piutang Bunga
|
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
|
150
|
150
|
Pendapatan Bunga
Piutang Bunga
|
150
|
150
|
3.
|
Pendapatan Diterima Dimuka
|
Pendapatan Tiket
Pendapatan Tiket DD
|
200
|
200
|
Pendapatan Tiket DD
Pendapatan Tiket
|
200
|
200
|
4.
|
Biaya Dibayar Dimuka
|
Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
|
900
|
900
|
Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
|
900
|
900
|
laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan
keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu
pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan mengandung resiko yang terlalu besar.
Laporan ini hanya memuat akun pendapatan dan beban.
Laporan perubahan modal adalah
bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah
atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal
biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan
modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba
bersih — prive)).
1. Modal
awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau
kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu
tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
2. Laba/rugi
bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban,
sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
3. Prive adalah
penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak
yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan
usaha utama perusahaan.
4. Penambahan
modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan
posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu. Yang dimaksud
dengan posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Aset
adalah sumber daya yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan/atau sosial yang
dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang.
Sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya
juga termasuk dalam pengertian aset. Contoh aset antara lain kas, piutang,
persediaan, dan bangunan.
Berikut saya berikan salah satu
contoh Neraca yang sederhana:
Neraca Model Skontro
NERACA PT ALI
|
|||||
Per 31 Desember 2015
|
|||||
Aktiva
|
Kewajiban dan Ekuitas
|
||||
Kas
|
Rp xxx
|
kewajiban
|
|||
Piutang
|
Rp xxx
|
Utang Jangka Pendek
|
Rp xxx
|
||
Persediaan
|
Rp xxx
|
Utang Jangka Panjang
|
Rp xxx
|
||
Total Aset Lancar
|
Rp xxx
|
Total Kewajiban
|
Rp xxx
|
||
Aktiva Tetap
|
Ekuitas
|
||||
Tanah
|
Rp xxx
|
Modal
|
Rp xxx
|
||
Bangunan
|
Rp xxx
|
Laba Ditahan
|
Rp xxx
|
||
Total Aset Tetap
|
Rp xxx
|
Total Equitas
|
Rp xxx
|
||
TOTAL AKTIVA
|
Rp xxx
|
TOTAL PASIVA
|
Rp xxx
|
Neraca Model Stafel
NERACA PT ALI
|
||||
Per 31 Desember 2015
|
||||
Harta
|
||||
Kas
|
Rp xxx
|
|||
Piutang
|
Rp xxx
|
|||
Persediaan
|
Rp xxx
|
|||
Total Aset Lancar
|
Rp xxx
|
|||
Aktiva Tetap
|
||||
Tanah
|
Rp xxx
|
|||
Bangunan
|
Rp xxx
|
|||
Total Aset Tetap
|
Rp xxx
|
|||
Total Harta
|
Rp xxx
|
|||
Kewajiban dan Ekuitas
|
||||
Kewajiban
|
||||
Utang Jangka Pendek
|
Rp xxx
|
|||
Utang Jangka Panjang
|
Rp xxx
|
|||
Total Kewajiban
|
Rp xxx
|
|||
Ekuitas
|
||||
Modal
|
Rp xxx
|
|||
Laba Ditahan
|
Rp xxx
|
|||
Total Ekuitas
|
Rp xxx
|
|||
Total Kewajiban dan Ekuitas
|
Rp xxx
|
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan
keluar uang (kas) perusahaan.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan
informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan
informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan
Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan
serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan
perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi
, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya
untuk menunjukkan gugatan).
3.KESIMPULAN
Sistem informasi akuntansi ini berperan penting untuk suatu
perusahaan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik maka perusahaan
dapat melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan
efisien karena adanya pengendalian yang mampu mengendalikan proses-proses
tersebut sehingga dapat menghasilkan tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi yang dihasilkan pada sistem
tersebut dapat dipertanggung jawabkan untuk nantinya digunakan dalam mengambil
sebuah keputusan mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak
eksternal perusahaan untuk berhubungan dengan kegiatan bisnis.
4.DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar