Senin, 01 Juni 2020
Pengantar Animasi Dan Desain Grafis 3.1
TUGAS PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS KE- 3.1
DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
MUHAMMAD REZA PAHLEVI 1B119074
3KA20
STORYBOARD
·
Pengertian
Storyboard
Storyboard adalah suatu
sketsa gambar yang disusun dengan urut berdasarkan naskah cerita, dengan
storyboard maka pengarang cerita bisa menyampaikan ide cerit secara lebih mudah
pada orang lain, karena dengan storyboard seorang pembuat cerita bisa membuat
seseorang membayangkan suatu cerita dengan mengikuti gambar-gambar yang telah
disajikan, sehingga bisa mendapatkan persepsi yang sama dengan ide cerita yang
dibuat.
Storyboad bisa juga
didefinisikan sebagai naskah yang penyajiannya berbentuk sketsa gammbar secara
berurutan, bermanfaat untuk membuat mudah alur cerita ataupun pengambilan
gambar.
·
Sejarah StoryBoard
Storyboard pertama kali di kembangkan di studio Walt
Disney,pada tahun 1930.Perkembangan storyboard di disney di berawal dari
revolusi buku-buku komikyang terbentuk sketsa cerita yang telah di buat. sejak
tahun 1920 yang berujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran kartun
animasi pendek.
Dalam buku The Story Of Walt Disney (Hendry Holt 1956
)Diane disney miller menjelaskan bahwa storyboard pertama di ucapkan pada tahun
1933. Storyboard pertama kali di buat oleh seorang animator bernama Webbsmitt.
Ide tersebut di ambilnya dari gambar adengan pada
lembaran kertas yang terpisah lalu di susunnya pada papan buletin untuk membuat
urutan cerita.
Selanjutnya Studio Waltherlantz production pada awal
tahun 1935 menjadi studio kedua yang mulai mengembangkan sketsa ceriat menjadi
storyboard.
Pada tahun 1936 Halman, Ising dan Leon SCHLESINGER
juga menerapkan konsep storyboard. Akhirnya ,sejak tahun 1937-1938 hampir semua
studio menggunakan storyboard sebagai pengganti sketsa cerita.
Dan
hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan Storyboard antara lain :
1. Mengidentifikasi
kebutuhan pembuatan projek
2. Menentukan
bentuk projek yang akan di buat
3. Menentukan
topik yang akan di angkat
4. Apa
yang menjadi sasaran atau tujuan pembuatan produk tersebut
5. Apa
kelebihan produk tersebut
6. Syarat
khusus yang dari clien
7. Berapa
banyak produk yang tampil pada tiap scene
8. Perasaan
apa yang di harapkan oleh audience
9. Budget
10. Dan
Mengumpulkan data sebanyak mungkin
Setelah
proses diatas terlaksana maka lanjut
pada proses pembuatan script atau naskah
,kemudian ke proses pembuatan Storyboard.
Dalam
proses pengumpulan data kita dapat melakukannya dengan cara :
1. Wawancara
2. Observasi,dan
3. Study
litoratur
·
Fungsi Storyboard
Fungsi umum dari Storyboard yakni sebagai suatu konsep
dan ungkapan yang kreatif dalam menyampaikan ide atau gagasan. Pada storyboard
juga seseorang dapat menambahkan arahan-arahan seperti arahan audio, letak atau
arahan informasi lainnya. Adapun beberapa fungsinya lainnya seperti:
1. Dalam
pembuatan suatu fiolm misalnya storyboard berguna untuk menggambarkan alur
cerita berdasarkan garis besarnya saja dari bagian awal, tengan dan akhir.
2. Lalu
berguna untuk membuat perencanaan pada film.
3. Dan
secara keseluruhan dapat memudahkan dalam membuat dan memahami alur film. Saat
ini Storyboard juga berguna dalam pembuatan suatu game,, misalnya membuat
sketsa alur game tersebut dari awal sampai selesai.
·
Tujuan Dari Storyboard
Adapun
tujuan dari Storyboard yaitu:
1. Sebagai
panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya,, mulai dari sutradara,
penulis cerita, lighting dan kameramen.
2. Memungkinkan
seorang pembuat film untuk mempresvisualisasikan ide-idenya.
3. Sebagai
alat untuk mengkomunikasi ide keseluruhan film
4. Menjelaskan
tentang alur narasi dari sebuah cerita.
5. Berperan
dalam pewaktuan “timing” pada sequence,, percobaan-percobaan dengan sudut
padang kamera,, perpindahan dan kesibambungan “continuty” antara elemen-elemen
dalam sebuah frame.
·
Penggunaan storyboard
Berikut
ini terdapat beberapa penggunaan stroyboard, diantaranya adalah:
1. FILM
Sebuah
storyboard film pada dasarnya besar komik dari film atau beberapa bagian dari
film yang diproduksi terlebih dahulu untuk membantu direktur film yang,
sinematografer dan televisi komersial periklanan klien mem-visualisasi-kan
adegan dan menemukan masalah potensial sebelum mereka terjadi. Seringkali
storyboard termasuk panah atau instruksi yang menunjukkan gerakan.
Dalam
menciptakan sebuah film dengan tingkat kesetiaan untuk naskah , storyboard
menyediakan tata letak visual dari peristiwa yang harus dilihat melalui lensa
kamera. Dan dalam kasus media interaktif, itu adalah tata letak dan urutan di
mana pengguna atau penampil melihat konten atau informasi.
Dalam
proses storyboard, rincian yang paling teknis yang terlibat dalam kerajinan
film atau proyek media interaktif dapat digambarkan secara efisien baik dalam
gambar, atau teks tambahan.
Beberapa
sutradara film live-action, seperti Joel dan Ethan Coen , gunakan storyboard
ekstensif sebelum mengambil pitch penyandang dana untuk mereka, yang menyatakan
bahwa hal ini membantu mereka untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,
karena mereka bisa menunjukkan persis di mana uang akan digunakan.
Alfred
Hitchcock ‘s film yang sangat diyakini telah banyak story ke detail terbaik
oleh mayoritas komentator selama bertahun-tahun, meskipun kemudian penelitian
menunjukkan bahwa ini adalah berlebihan untuk tujuan publisitas.
Akira
Kurosawa dikenal, terutama di tahun kemudian, telaten detail dalam storyboard,
untuk tingkat bahwa lukisan storyboard untuk Ran (untuk mana ia story setiap
tembakan) dianggap sebagai karya seni baik dalam diri mereka. Direktur lain
hanya storyboard adegan tertentu, atau tidak sama sekali.
2. Animasi
Dalam
animasi dan efek khusus bekerja, tahap storyboard mungkin akan diikuti oleh
disederhanakan mock-up yang disebut “animatics” untuk memberikan ide yang lebih
baik tentang bagaimana adegan itu akan terlihat dan merasa dengan gerak dan
waktu.
Pada
sederhana, sebuah animatik adalah serangkaian gambar diam bersama-sama diedit
dan ditampilkan secara berurutan. Lebih umum, sebuah kasar dialog dan jalur
suara kasar ditambahkan ke urutan gambar diam (biasanya diambil dari
storyboard) untuk menguji apakah suara dan gambar yang bekerja secara efektif
bersama-sama.
Hal
ini memungkinkan animator dan direktur untuk bekerja keluar setiap skenario,
posisi kamera, daftar menembak dan masalah waktu yang mungkin ada dengan
storyboard saat ini.
Storyboard
dan soundtrack diubah jika perlu, dan animatik baru dapat dibuat dan terakhir
dengan direktur sampai storyboard disempurnakan.
Mengedit
film pada tahap animatik dapat menghindari animasi dari adegan yang akan diedit
dari film. Animasi biasanya proses mahal, sehingga harus ada minimal “dihapus
adegan” jika film ini akan selesai dalam anggaran.
Seringkali
storyboard animasi dengan membesarkan sederhana dan panci untuk mensimulasikan
gerakan kamera (menggunakan non-linear editing software).
Animasi
ini dapat dikombinasikan dengan animatics tersedia, efek suara dan dialog untuk
membuat presentasi tentang bagaimana sebuah film bisa menembak dan dipotong
bersama-sama. Beberapa film DVD fitur khusus termasuk animatics produksi.
Animatics
juga digunakan oleh biro iklan untuk membuat iklan menguji murah. Variasi A,
“rip-o-matic”, terbuat dari adegan film yang ada, program televisi atau iklan,
untuk mensimulasikan tampilan dan nuansa komersial yang diusulkan. Rip, dalam
pengertian ini, mengacu pada merobek-off sebuah karya asli untuk membuat yang
baru.
3. Photomatic
Sebuah
photomatic (mungkin berasal dari ‘animatik’ atau foto-animasi) adalah
serangkaian masih foto-foto diedit bersama dan disajikan pada layar dalam
urutan .
Biasanya,
suara-over , soundtrack danefek suara yang ditambahkan ke bagian untuk membuat
presentasi untuk menunjukkan bagaimana sebuah film bisa menembak dan dipotong
bersama-sama.
Semakin
digunakan oleh pengiklan danbiro iklan untuk penelitian efektivitas storyboard
yang diusulkan mereka sebelum melakukan ke ‘full up’ iklan televisi.
Para
photomatic biasanya alat penelitian, mirip dengan sebuah animatik , dalam hal
ini mewakili bekerja untuk tes penonton sehingga komisaris dari pekerjaan dapat
mengukur efektivitasnya.
Awalnya,
foto-foto yang diambil menggunakan film negatif warna. Sebuah seleksi akan
dibuat dari lembaran kontak dan mencetak dibuat.
Jejak
akan ditempatkan pada mimbar dan direkam ke videomenggunakan standar kamera
video. Setiap bergerak, panci atau membesarkan harus dibuat dalam kamera.
Adegan ditangkap kemudian bisa diedit.
Fotografi
digital , akses web untuk fotografi saham dan non-linear editing program
memiliki dampak yang ditandai pada cara ini pembuatan film juga mengarah pada
istilah ‘digimatic’.
Gambar
dapat ditembak dan diedit dengan sangat cepat untuk memungkinkan keputusan
kreatif penting yang harus dibuat ‘hidup’. Foto komposit animasi dapat
membangun adegan yang rumit yang biasanya berada di luar anggaran banyaknya tes
Film.
4. Buku-Buku
Komik
Beberapa
penulis telah menggunakan jenis gambar storyboard (meskipun agak samar) untuk
scripting buku komik mereka, sering menunjukkan pementasan tokoh,
latar
belakang dan penempatan balon dengan instruksi untuk seniman yang diperlukan
sering ditulis dalam bentuk margin dan dialog atau keterangan ditunjukkan. John
Stanley dan Carl Barks (ketika ia menulis cerita untuk SMP Woodchuck judul)
diketahui telah menggunakan gaya scripting.
5. Bisnis
Storyboard
yang digunakan saat ini oleh industri untuk perencanaan kampanye iklan, iklan,
sebuah usulan atau presentasi bisnis lain yang dimaksudkan untuk meyakinkan
atau memaksa untuk bertindak.
Perusahaan
konsultan mengajarkan teknik untuk staf mereka untuk menggunakan selama
pengembangan presentasi klien, sering mempekerjakan “teknik kertas coklat” dari
merekam mock-up slide presentasi dengan sepotong besar kertas kraft yang dapat
digulung untuk transportasi mudah.
Storyboard
awal dapat yang sederhana seperti judul slide pada Post-It catatan, yang
kemudian diganti dengan slide presentasi rancangan sebagaimana mereka
diciptakan.
Storyboard
juga ada dalam akuntansi dalam Sistem ABC (Sistem Biaya Berbasis Aksi) untuk
mengembangkan diagram alur proses rinci yang secara visual menunjukkan semua
kegiatan dan hubungan antar kegiatan.
Mereka
digunakan dalam cara ini untuk mengukur biaya sumber daya yang dikonsumsi,
mengidentifikasi dan menghilangkan non-nilai-tambah biaya, menentukan efisiensi
dan efektivitas dari semua kegiatan utama, dan identitas dan mengevaluasi
kegiatan baru yang dapat meningkatkan kinerja masa depan.
Sebuah
” kualitas storyboard “adalah alat untuk membantu memfasilitasi pengenalan dari
proses peningkatan kualitas menjadi sebuah organisasi.
Desain
komik adalah jenis storyboard digunakan untuk menyertakan seorang pelanggan
atau karakter lain ke dalam narasi.
Desain
komik yang paling sering digunakan dalam merancang situs web atau menggambarkan
skenario penggunaan produk selama desain.
·
Komponen–Komponen Storyboard
Pada
umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang
saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya
terdapat :
1. Bentuk
adegan atau potongan-potongan gambar sketsa
2. Bentuk
(alurcerita) untuk memperjelas gambar sketsa
3. Bentuk
dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karak tertertentu)
Dengan
Storyboard tidak hanya akan mempercepat proses pembuatan film, tetapi juga
untuk mewujudkan visi artistik produk Multimedia yang akan di buat. Sehingga
dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan kru dapat
mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat atau tepat. Storyboard
secara gamblang memberikan tataletak visual dari adegan seperti yang terlihat
melalui lensa kamera.
4. Template
Storyboard
Untuk
itu terdapat kaidah yang harus ada dalam pembuatan storyboard. Format dan
susunannya bisa disesuaikan oleh masing-masing storyboarder. Komponen-komponen
penyusun storyboard yang harus ada pada template adalah berikut:
1. Bagian
Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman.
2. Bagian
Sub Judul:Berisi tentang Penjelasan Takeshot, Panel, Squence, Lokasi,
danSetting Waktu.
3. Bagian
Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto,
grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau
Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
4. Bagian
Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari file
musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain dilayar
masing-masing.
5. Bagian
Dialog/Action : berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle)
serta dialog adegan (jika ada).
6. Bagian
Properties : berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing
atau dur.
Ingat,
semakin rapi, detil dan terbaca maka semakin bagus storyboard tersebut. Dan
Bagian-bagian tersebut penempatan dalam template bisa disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing studio.
·
Prinsip Storyboard
Storyboard
merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah
elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar,
huruf
dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh
sasarannya. Storyboard juga tidak terbatas hanya pada pembuatan animasi atau
film saja karena produksi iklan, game,
Ada
beberapa Prinsip dalam penyusunan storyboard antara lain:
1. Pesan
visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar),
2. Komunikatif,
3. Efisien
dan efektif,
4. Sekaligus
indah atau estetis.
Untuk
memenuhi Prinsip prinsip tersebut maka konsep dan strategi yang harus
dilakukan.
KONSEP
5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’
Meliputi
:
1. Ide
cerita dan pesan apa yang disajikan dalam naskah
2. Apa
jenis genre dan suasana yang hendak dicapai
3. Apa
settingnya (lokasi dan waktu) dan bagaimana alurnya
4. Kepada
siapa cerita ini diperuntukan (anak – anak, dewasa, atau segala usia)
5. Bagaimana
cara pengambilan gambarnya (pemilihan warna, framing, dan angle)
6. Apa
peluang dan target dari pembuatan film tersebut
7. Apa
yang diperlukan untuk mendukung cerita (property, wardrobe,actor/aktris)
8. Kebiasaan,
pola dan cara
9. Teknik
Pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat untuk itu
·
Proses Pembuatan Storyboard
Berikut
ini terdapat beberapa proses pembuatan storyboard, diantaranya adalah:
1. Storyboard
adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehinggadapat memberikan
gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan atau tepat. Storyboard secara
gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui
lensa.
2. Seorang
pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang Untuk mencapainya,
mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus,
komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja
secara sendiri atau dalam sebuah bagian tim. Mereka harus mampu menerima arahan
dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka.
3. Sebelum
membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu
dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan
visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Batasan produksi terakhir akan
dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya
Storyboard akan digunakan untuk film, iklan, kartun ataupun video.
4. Untuk
proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus
dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk
mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang
digambar pada model.
·
Contoh Storyboard
1. Contoh
storyboard dengan framing dan angle yang detil
Untuk mempermudah membuat storyboard, maka harus
dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan
dengan membuat point- point pekerjaan yang berfungsi membantu untuk
mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun
supaya pekerjaan dapat berjalan.
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup
untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek
video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film
cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog,
narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan
kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
Penggunaan
Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam prosesproduksi nantinya.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasiberikut harus
dicantumkan:
1. Sketsa
atau gambaran layar, halaman atau
2. Warna,
penempatan dan ukuran grafik, jika
3. Teks
asli, jika ditampilkan pada halaman atau
4. Warna,
ukuran dan tipe font jika ada
5. Narasi
jika
6. Animasi
jika
7. Video,
jika
8. Audio,
jika
9. Interaksi
dengan penonton, jika
10. Dan
hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
Langkah
– langkah dalam membuat storyboard sebagai berikut :
1. Catat
poin-poin penting, ide, serta konsep yang akan di masukan didalam storyboard.
2. Storyboard
anda harus pada dasarnya merupakan gambar serial, dan dilengkapi uraian semua
langkah dan keterangan yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan dibuatnya
film .
3. Membuat
sketsa kasar visual untuk semua frame
4. Visual
dengan jelas menampilkan adegan utama,
5.
Storyboard dapat dirancang menggunakan dikertas dengan coretan dan tulisan
manual atau dengan perangkat lunak seperti Microsoft Word
Pengantar Animasi Dan Desain Grafis 2.1
TUGAS PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS KE- 2.1
DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
MUHAMMAD REZA PAHLEVI 1B119074
3KA20
SIMULASI DAN ANIMASI
·
Pengertian
Simulasi Menurut Para Ahli
Menurut Siagian (1987) bahwa yang dimaksud dengan
Simulai adalah metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan memakai model
dari satu sistem nyata.
Sedangkan yang disampaikan oleh Hasan (2002) bahwa
yang dimaksud dengan simulasi ialah suatu model dalam mengambil suatu keputusan
dengan mencontoh atau berupa gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan
dunia nyata tanpa dengan harus mengalaminya pada keadaan sebagai adanya dalam
kehidupan nyata.
Menurut Schroeder (1997) bahwa yang dimaksud dengan
pengertian Simulasi adalah suatu teknik yang dapat dipakai untuk
memformulasikan dan memecahkan model ± model dari golongan yang luas.
Golongan atau kelas demikian sangat luasnya sehingga
bisa disebut sebagai semua cara yang lain gagal, cobalah simulasi.
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi
atau proses- proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat
komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut
bisa dipelajari secara ilmiah.
Dalam simulasi digunakan komputer untuk mempelajari
sistem secara numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan
estimasi statistik untuk mendapatkan karakteristik asli dari sistem.
Simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan
terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka mencari
komentar terbaik dari komponen-komponen sistem.
Hal ini dikarenakan sangat mahal dan memerlukan waktu
yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu
singkat dapat ditentukan keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak
terlalu besar karena semuanya cukup dilakukan dengan komputer.
Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan model
sistem nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai
komponen dalam sistem saling berinteraksi sehingga benar- benar menggambarkan
perilaku sistem.
Setelah model dibuat maka model tersebut
ditransformasikan ke dalam program komputer sehingga memungkinkan untuk
disimulasikan.
Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan
percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Menurut Hasan (2002), simulasi merupakan suatu model
pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya
dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan
yang sesungguhnya.
·
Struktur Dasar Model Simulasi
Setiap
model umumnya akan memiliki unsur-unsur berikut ini:
1. Komponen-komponen
model, yakni entitas yang membentuk model, didefinisikan sebagai objek sistem
yang menjadi perhatian pokok.
2. Variabel,
yakni nilai yang selalu berubah.
3. Parameter,
yakni nilai yang tetap pada suatu saat, tapi bisa berubah pada waktu yang berbeda.
4. Hubungan
fungsional, yakni hubungan antar komponen-komponen model.
5. Konstrain,
yakni batasan dari permasalahan yang dihadapi.
·
Tujuan Simulasi
Adapun
tujuan dari simulasi adalah:
1. Untuk
latihan memecahkan masalah.
2. Memberikan
motivasi.
3. Menumbuhkan
daya kreatif siswa.
4. Melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
5. Untuk
melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat professional maupun bagi
kehidupan sehari-hari.
6. Untuk
memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
7. Meningkatkan
keaktifan belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir
serupa dengan kejadian sebenarnya.
·
Prinsip Simulasi
Adapun
prinsip dari simulasi ialah:
1. Simulasi
dilakukan oleh kelompok siswa, tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan
simulasi yang sama atau dapat juga berbeda.
2. Semua
siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-masing.
3. Penentuan
topik disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan
guru.
4. Petunjuk
simulasi diberikan terlebih dahulu.
5. Dalam
simulasi seyogyanya dapat dicapai tiga domain psikis.
6. Dalam
simulasi hendaknya digambarkan situasi yang lengkap.
7. Hendaknya
diusahakan terintregrasinya beberapa ilmu.
·
Jenis-jenis Simulasi
Menurut
Wina Sanjaya Simulasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Sosiodrama
Sosiodrama
adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah–masalah yang
berkaitan dengan fenomena social, permasalahan yang menyangkut hubungan antara
manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang
otoriter dan lain sebagainya.
Sosiodrama
digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah
sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2. Psikodrama
Psikodrama
adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan
psikologis.
Psikodrama
biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap
tekanan- tekanan yang dialaminya.
3. Role
Playing
Role
playing atau permainan peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari
metode simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi
peristiwa-peristiwa aktual.
Dalam
proses pelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk
dramatisasi.
Dramatisasi
dilakukan oleh kelompoknya masing-masing dengan mekanisme pelaksanaan yang
diarahkan guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan atau
direncanakan sebelumnya.
·
Langkah-langkah Simulasi
Dalam
melakukan simulasi terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Pendefinisian
Sistem, menentukan batasan sistem dan identifikasi variabel yang signifikan.
2. Formulasi
Model, yakni merumuskan hubungan antar komponen model.
3. Pengambilan
Data, yakni identifikasi data yang diperlukan model sesuai tujuan pembuatannya.
4. Pembuatan
Model, yakni menyesuaikan penyusunan model dengan jenis bahasa simulasi yang
digunakan.
5. Verifikasi
Model, yakni proses pengecekan terhadap model apakah sudah bebas dari
kesalahan. Dalam tahap ini perlu disesuaikan dengan bahasa simulasi yang
digunakan.
6. Validasi
Model, yakni proses pengujian terhadap model apakah sudah sesuai dengan sistem
nyatanya.
7. Skenariosasi.
Setelah model dianggap valid, maka berikutnya adalah membuat beberapa skenario
atau eksperimen untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan keinginan.
·
Penerapan Simulasi
Adapun
contohnya adalah:
1. Memperkirakan
permintaan pada bisnis produksi
2. Evaluasi
sistem senjata atau taktik militer yang baru.
3. Perancangan
sistem komunikasi dan message protocol.
4. Menghitung
keuntungan penjualan
5. Perancangan
dan analisis sistem manufacturing.
6. Perancangan
dan pengoperasian fasilitas transportasi, mis. jalan tol, bandara, rel kereta,
atau pelabuhan.
7. Evaluasi
perancangan organisasi jasa, mis. rumah sakit, kantor pos, atau restoran fast
food.
8. Evaluasi
persyaratan hardware dan software untuk sistem komputer.
ANIMASI
·
Animasi
Animasi
adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun
secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap
pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam
definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan. Pada proses
pembuatannyam sang pembuat animasi atau yang lebih dikenal dengan animator
harus menggunakan logika berfikir untuk menentukan alur gerak suatu objek dari
keadaan awal hingga keadaan akhir objek tersebut. Perencanaan yang matang dalam
perumusan alur gerak berdasarkan logika yang tepat akan menghasilkan animasi yang
menarik untuk disaksikan.
Apabila
kita perhatikan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan animasi, yaitu Objek/
gambar dan alur gerak.
Website
dengan tampilan animasi yang baik dan menarik adalah hal yang menyenangkan.
Ketika digunakan dengan benar, animasi dapat memberikan kesan hidup dan
interaktif, menambahkan lapisan tambahan untuk meningkatkan pengalaman pengguna
website.
Saat
ini, semakin banyak website yang menggunakan animasi, baik dalam bentuk GIF,
SVG, WebGL, video latar serta lain sebagainya. Dan animasi sendiri dapat
digunakan di beberapa fungsi yang merupakan bagian dari website.
Salah
satu penggunaan animasi tertua pada website design adalah untuk mengalihkan perhatian
pengguna ketika menunggu website anda berjalan / loading. Animasi dapat
mempengaruhi persepsi pengguna Anda terhadap tekhnologi produk Anda, dapat
membuatnya tampak lebih baik dari pada yang sebenarnya. Pengguna Anda juga
memiliki sesuatu yang menyenangkan untuk ditonton selama menunggu website Anda
terbuka.