Artificial Intelligence Pendeteksi
Terpapar Virus Corona
- Thermal Scanner
Sejumlah negara kini telah memasang alat thermal
scanner di bandara untuk memantau suhu tubuh pengunjung sebagai salah satu
langkah antisipasi guna mendeteksi adanya indikasi virus yang mungkin dibawa
oleh penumpang. Thermal scanner sendiri merupakan alat untuk mengetahui suhu
pada sebuah objek dengan menggunakan teknologi FPA (focal plane array) sebagai
detektor yang akan menerima sinyal infra merah. Alat berupa kamera ini nantinya
akan mendeteksi suhu dengan menghasilkan output berupa cahaya warna-warni.
Suhu objek yang ditangkap akan menunjukkan warna yang
berbeda-beda. Untuk suhu yang lebih dingin dimunculkan dengan warna biru, ungu,
dan hijau. Sedangkan suhu yang lebih hangat diberi warna merah, oranye, dan
kuning. Di Indonesia, alat ini sudah difungsikan di beberapa bandara maupun
pelabuhan.
- Gelang Pintar
Gelang ini dirancang khusus untuk memantau kondisi
kesehatan pengguna seperti pengecekan temperatur badan secara langsung atau
real-time untuk mengetahui apakah ada gejala demam atau tidak. Dengan dukungan
sistem Global Positioning System (GPS), artinya gelang ini dapat terintegrasi
melalui smartphone yang telah terhubung dengan aplikasi untuk memonitor kondisi
kesehatan penggunanya.
Apabila pengguna mengalami masalah kesehatan, nantinya
aplikasi yang terhubung ke gelang pintar tersebut akan memberi peringatan dan
merekomendasi mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Gelang ini juga
dapat membantu para tenaga medis dalam mengawasi dan memantau kesehatan pasien
yang terpapar virus Covid-19. Tak hanya untuk para tenaga medis, beberapa waktu
lalu Pemerintah Kota Beijing juga telah menyiapkan gelang pintar untuk
mendeteksi jika ada sesuatu yang tidak normal di badan siswa sehingga langsung
dapat mengantisipasinya. Statistik suhu badan yang dideteksi gelang itu
nantinya akan diupload ke smartphone melalui koneksi bluetooth. Siswa yang
sudah kembali bersekolah diminta memakai gelang itu selama jam pelajaran
berlangsung. Pemerintah Beijing rencananya akan memperluas implementasi gelang
pintar itu dalam waktu dekat.
- Deteksi atau Diagnosa Penyakit akibat COVID-19 / Virus Corona
Pembacaan hasil
CT scan oleh dokter atau ahli radiologi dapat dikurangi bebannya jika dibantu
dengan implementasi AI. Sejumlah ahli menggunakan suatu dataset yang terdiri
atas 46.000 citra CT dari 106 pasien, dari 26.000 pasien COVID-19 dan lebih
dari 20.000 citra dari 55 kelompok kontrol. Mereka menggunakan jaringan syaraf
tiruan (neural network) bernama UNet++.
Akurasi hasil pembacaannya
mencapai 95,24% per pasien dan 98,5% per citra. Di samping itu, diagnosa
menggunakan AI ini juga mengurangi waktu analisa sebanyak 65%. Di sinilah AI
berperan besar memperbaiki efisiensi diagnosa dan mengurangi beban kerja dokter
serta ahli radiologi.
Dua perusahaan yang telah
mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI) untuk diagnosa Corona ini adalah
Infer Vision dan Alibaba. Alibaba mengklaim bahwa sistem mereka mampu mencapai
akurasi 96% menggunakan 5.000 data tes yang telah terkonfirmasi. Menurut
laporan Asian Review dari Nikkei, sistem AI Alibaba ini hanya membutuhkan waktu
20 detik untuk mengambil keputusan diagnosa, sementara seorang dokter normalnya
membutuhkan waktu 15 menit.
0 komentar:
Posting Komentar