Senin, 01 Juni 2020

Pengantar Animasi Dan Desain Grafis 1.1


TUGAS PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS KE- 1.1

DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI

MUHAMMAD REZA PAHLEVI 1B119074

3KA20

ANIMASI

·        Pengertian Animasi

Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia FlashAnimation & Cartooning: A creative Guide, animasi definisikan sebagai berikut : “Animation is the process of recording and playing back a sequence of stills to achieve the illusion of continues motion” ( Ibiz Fernandez McGraw  -Hill/Osborn, California, 2002 ) .
Yang artinya kurang lebih adalah :“Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembaliserangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.”Berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untukmenggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri.Secara garis besar, animasi computer dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1.      Computer Assisted Animation
Animasi pada kategori ini biasanya menunjukpada system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi proses animasi tradisional yangmenggunakan gambaran tangan. Computer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtualkamera dan penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi.b.
2.      Computer Generated Animation
Pada kategori ini biasanya digunakan untukanimasi 3 dimensi dengan program 3D seperti 3D Studio Max, Maya, Autocad dan lainsebagainya.
Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan baik untuk kegiatan yang bersifat santai maupun serius, dari mulai fungsi yang utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi dibangun berdasarkan manfaatnya sebagai media yang digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya:
·         Media hiburan
·         Media presentasi
·         Media iklan
·         Media ilmu pengetahuan
·         Media bantu
·         Media pelengkap

·        Sejarah Animasi

Animasi adalah film yang berasal dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Bentuk animasi tertua diperkirakan  wayang kulit. Karena wayang memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik  stop motion animation banyak disenangi.
Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan jika film animasi  itu berdurasi satu jam bahkan lebih.
J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah  The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan  animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D).
Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya.
Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara.  Yakni,  film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia.
Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille).
Berbicara tentang animasi, maka tidak terlepas dari negara pencipta animasi yaitu Amerika Serikat dan Jepang. Animasi sendiri berasal dari kata serapan bahasa Inggris yaitu : Anime, animation atau animated yang berarti hidup. Anime sendiri berkembang sejak tahun 1918 di Jepang dan Amerika. Film animasi untuk konsumsi bioskop paling “primitif” di AS yaitu Snow White and 7 Dwarves.
Ada beberapa hal yang membuat film cerita animasi Jepang menjadi semakin digandrungi. Pertama, stok bahan baku yang tak pernah habis. Hampir 75% persen produksi film cerita animasi Jepang berangkat dari manga (istilah Jepang untuk komik). Kedua, peran rakyat Jepang yang menyukai produk lokal mereka sendiri.

·        Proses Pembuatan Animasi
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. “Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit.” Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.                                                           
o   2Dimensi Celluloid (konvensional)
Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement.
Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Pra-produksi:
·         Konsep,
·         Skenario,
·         Pembentukan karakter,
·         Storyboard,
·         Dubbing awal,
·         Musik dan sound FX
Pasca-produksi:
·         Lay out (Tata letak),
·         Key motion (Gerakan kunci/ inti),
·         In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
·         Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
·         Background (Gambar latar belakang),
·         Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
·         Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
Post-produksi:
·         Composite,
·         Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),
·         Editing,
·         Rendering,
·         Pemindahan film kedalam roll film.
Komputer
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari:
Pra-produksi:
·         Konsep,
·         Skenario,
·         Pembentukan karakter,
·         Storyboard,
·         Dubbing awal,
·         Musik dan sound FX
Pasca-produksi:
·         Lay out (Tata letak),
·         Key motion (Gerakan kunci/ inti),
·         In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
·         Background (Gambar latar belakang),
·         Scanning
·         Coloring.
Post-produksi:
·         Composite,
·         Editing,
·         Rendering,
·         Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.
3 Dimensi
Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.


·        Prinsip Animasi
Modal utama seorang animator adalah kemampuan meng-capture momentum ke dalam runtutan gambar sehingga seolah-olah menjadi bergerak atau hidup. Sedikit berbeda dengan komikus, ilustrator, atau -katakanlah- karikaturis yang menangkap suatu momentum ke dalam sebuah gambar diam (still). Animator harus lebih memiliki ‘kepekaan gerak’ daripada ‘hanya’ sekedar kemampuan menggambar. Gambar yang bagus akan percuma tanpa didukung kemampuan meng-’hidup’-kan. Sebagaimana definisi dasar animasi yang berarti: membuat seolah-olah menjadi hidup.
Prinsip - Prinsip Dasar Animasi Beserta Contohnya Untuk menjadi animator yang baik kita harus mengetahui prinsip dasar animasi, antara lain:
1.      Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda mati dibuat seolah-olahhidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”, bergerak dengan lebih realistis.Misalnya karung beras yang dibuat seolah bisa tertawa geli, malu atau marah.Atau contoh paling klasik : bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch sebelumdan sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis
2.      Anticipation (Antisipasi) Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapatdinikmati dan dimengerti oleh penonton. Contohnya bila Donald Duck ingin berlari kencangdia akan mengangkat kaki dahulu untuk mengambil ancang-ancang, lantas berlari.
3.      Staging (Penataan Gerak) Staging (Penataan gerak) adalah prinsip yang bersifat palingumum karena mencakup banyak area. Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuahkarakter agar dapat dikenal dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg ingin ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat dikomunikasikan dengan baikkepada penonton bila semua dibentuk dalam penataan gerak yang tepat dan jelas.Misalnya Minnie Mouse merupakan karakter yang dibuat gerak-geriknya selalu femininedalam situasi apapun.
4.      Straight Ahead and Pose to Pose Merupakan dua pendekatan dalam menggambaranimasi. Pada metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan gambardemi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode pose to pose, animatorbekerja lebih terencana – - membuat gambar, gerakan, ukuran – - sedini mungkin, sejakawal sebelum mulai menggambar.
5.      Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti) Bila suatu karakter dalamsebuah scene berhenti bergerak, dia tidak akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukanpenghitungan timing yang tepat. Misalnya saat Goofy yang bertelinga panjang berhentibergerak (stop ditempat) makan telinganya akan tetap berayun atau bila memakai jubah, jubahnya masih tetap berkelebat disaat berhenti. Inilah yang dimaksud gerakan.

·        Perbedaan Animasi 2D dan 3D
Pengertian Animasi 2D
Animasi 2D sesuai namanya adalah gambar dua dimensi yang digerakkan secara cepat dan berurutan untuk menghasilkan gambar bergerak sehingga objek terlihat hidup. Setiap gambar di proses pembuatan animasi 2D ini punya urutannya masing-masing sesuai dengan gerakan yang diinginkan oleh sang animator atau pembuat animasi.
Jenis animasi 2D ini dibagi menjadi dua:
Animasi Cel
Dinamakan animasi cel dari kata celluloid, bahan utama yang digunakan untuk membuat animasi. Proses animasi ini menggunakan setiap cel yang memiliki objek terpisah, namun menggunakan satu background. Nantinya yang digerakkan hanya cel yang berisi gambar objek utama.
Animasi Path
Dalam Animasi Path gambar yang bergerak akan mengikuti suatu alur yang sudah ditentukan. Contohnya animasi kereta yang mengikuti lintasan relnya. Seringkali animasi path berupa pengulangan, dalam artian objek terus bergerak sesuai alurnya hingga kondisi tertentu.
Pengertian Animasi 3D
Dinamakan animasi 3D karena tak hanya memiliki panjang dan lebar, tetapi juga mempunyai kedalaman atau dengan kata lain objek di animasi 3D punya 3 axis (X,Y dan Z). Proses pembuatan animasi 3D dibantu dengan menggunakan komputer, prosesnya bisa dibagi menjadi 3 tahapan dasar, yakni:
Modeling
Ini adalah tahap pertama proses pembuatan animasi 3D. Di tahapan ini dilakukan proses solid atau membentuk model dasar 3D kemudian diikuti dengan proses shell / boundary untuk menggambarkan bentuk permukaan objek.
Animation
Setelah selesai proses pembentukan objek, selanjutnya adalah proses menggerakkan atau yang disebut animation. Proses ini bisa dilakukan dengan banyak teknik, mulai dari teknik tradisional, full animation, limited animation dan rotoscoping.
Rendering
Akhir proses animasi 3D adalah rendering. Dalam proses ini, semua data dimasukkan meliputi modeling, animasi, texturing serta pencahayaan yang kemudian diolah dan diterjemahkan menjadi sebuah bentuk output.

Perbedaan Animasi 2D dan 3D
Dari beberapa uraian di atas, bisa disimpulkan jika animasi 2D dan 3D punya beberapa perbedaan yang mendasar. Perbedaan ini mulai bentuk, proses hingga output yang dihasilkan. Kamu bisa lihat perbedaannya dalam rangkuman berikut ini.
Animasi 2D hanya memiliki panjang dan lebar (X axis dan Y axis), sementara animasi 3D juga punya kedalaman (X axis, Y axis dan Z axis). Karena memiliki 3 axis, animasi 3D terlihat lebih nyata dibandingkan animasi 2D. Objek di animasi 3D bisa dibuat mendekati objek di kehidupan nyata, sementara animasi 2D tidak bisa.
Proses pembuatan animasi 3D lebih rumit dan menggunakan bantuan komputer, sementara animasi 2D bisa dengan cara konvensional (menggunakan teknik celluloid).Animasi 3D tak hanya membutuhkan skill menggambar, tetapi juga keahlian mengoperasikan program komputer.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Label