TUGAS PENGANTAR ANIMASI & DESAIN GRAFIS KE- 1.2
DOSEN PEMBIMBING : DONIE MARGAVIANTO, SKOM.,MMSI
MUHAMMAD REZA PAHLEVI 1B119074
3KA20
PRINSIP PRINSIP ANIMASI
Jika
berbicara tentang animasi, tentu tak lepas dari prinsip di dalamnya. Seorang
animator tentu harus mengetahui secara jelas apa saja prinsip animasi yang
menjadi acuan dalam membuat animasi. Berbicara sedikit tentang animator, mereka
tentu berbeda dengan komikus atau ilustrator, di mana seorang animator harus
memiliki kemampuan me-capture moment ke dalam tuntutan gambar sehingga menjadi
hidup. Berbeda dengan komukis, kartunis, atau ilustrator yang menangkap suatu
moment dalam sebuah gambar. Seperti kata animasi yang berasal dari animate,
yang berarti membuat objek mati menjadi seperti hidup maka akan terasa kurang
jika gambar bagus tidak “dihidupkan”. Nah, maka dari itu saat membuat gambar
menjadi hidup tentu harus tahu dulu prinsip animasi di dalamnya. Seorang
animator profesional, Thomas dan Johnston memberikan 12 prinsip animasi yang
mereka adopsi dari animasi Walt Disney. Apa sajakah itu?
1. Solid
Drawing
Dasar
utama tentang animasi adalah menggambar, meskipun saat ini sudah ada komputer
namun menggambar secara manual dinggap menghasilkan animasi yang lebih peka.
Menggambar memiliki peranan sebuah animasi, khususnya animasi klasik ditinjau
dari proses ataupun hasilnya. Menggambar bisa menjadi sebuah observasi dalam
pemahaman terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, dan pencahayaan.
2. Timing
& Spacing
Animator
Disney, Grim Natwick, mengatakan, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”
Timing yaitu ketika animator menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus
dilakukan. Spacing yaitu menentukan percepatan dan perlambatan dari
bermacam-macam gerak.
3. Squash
& Stretch
Prinsip
animasi yang satu ini mengupayakan efek lentur pada karakter seolah-olah memuai
dan menyusut sehingga memberikan efek yang lebih hidup. Penerapan prinsip ini
akan memberikan efek dinamis terhadap gerakan sebuah karakter atau benda hidup.
Contoh paling mudah adalah kamu bayangkan sebuah bola dilemparkan. Saat
menyentuh tanah, maka bola yang awalnya bulat menjadi lonjong horizontal, hal
ini memberikan efek yang dinamis dan lebih hidup.
4. Anticipation
Prinsip
Anticipation bisa dikatakan sebagai persiapan gerak atau ancang-ancang.
Misalnya saat sebuah karakter yang ingin melompat, karakter tersebut harus
memiliki gerakan membungkuk terlebih dahulu kemudian baru benar-benar melompat.
5. Slow
In & Slow Out
Prinsip
animasi Slow In & Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki
kecepatan dan kelambatan yang berbeda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan
diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah
gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
6. Arcs
Sistem
pergerakan karakter yang ada biasanya bergerak mengikuti pola atau dikenal
dengan Arcs. Hal ini dibuat agar karakter bergerak secara smooth dan realistik
karena pergerakannya mengikuti sebuah jalur yang sudah dibuat, misalnya
lingkaran, elips, atau parabola.
7. Secondary
Action
Secondary
action ada dibuat untuk memperkuat gerakan pertama agar terlihat lebih realistis. Kemunculannya
berfungsi memberikan emphasize yang tidak dimaksudkan menjadi pusat perhatian.
Contoh secondary action adalah saat sebuah karaketer berjalan di mana gerakan
utamanya melangkahkan kaki seperti biasa. Nah, secondary action dapat
diaplikasikan dengan mengayunkan tangan.
8. Follow
Through & Overlapping Action
Follow
through bisa digunakan untuk membuat bagian tubuh tertentu tetap bergerak
meskipun sebuah karakter berhenti bergerak. Misalnya seletah melompat, rambut
si karakter tetap bergerak. Overlapping action secara mudah bisa dianggap
sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang
saling mendahului (overlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah
melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah
dilakukan.
9. Straight
Ahead & Pose to pose
Ada
dua cara yang bisa dilakukan animator dalam membuat animasi, yaitu straight ahead
action dan pose to pose. Untuk straight ahead action, seorang animator membuat
animasi dengan cara menggambar satu per satu dan dilakukan dengan seorang diri
hingga selesai. Kualitasnya memang akan konsisten, tetapi waktu pengerjaan
membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan pose to pose adalah pembuatan animasi
yang dikerjakan hanya dengan menggambar keyframe-keyframe tertentu saja.
Pengerjaannya bisa dilakukan oleh banyak orang, sehingga waktu pengerjaannya
akan lebih cepat dan cocok untuk industri animasi.
10. Staging
Prinsip
animasi staging meliputi bagaimana lingkungan dibuat untuk mendukung suasana
atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya
berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat
karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak
kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih
dinamis dan menarik.
11. Appeal
Setiap
animasi atau studio animasi memiliki gaya visualnya masing-masing. Misalnya
saja kamu bisa membedakan gaya animasi buatan Jepang, Disney, atau Dreamworks
walaupun melihat dengan sekilas. Hal ini karena mereka mampu memiliki appeal
atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
12. Exaggeration
Kamu
mungkin sudah sangat sadar bahwa film animasi kebanyakan dibuat secara
berlebihan atau hiperbolis. Nah, prinsip animasi exaggeration ini mengupayakan
untuk mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang hiperbolis di
mana pembuatannya dilakukan untuk keperluan komedik. Hal ini pasti sering kamu
temui di film animasi seperti Tom & Jerry, Donald Duck, Mickey Mouse, dan
sebagainya.
·
Prinsip – prinsip ini digunakan pada saat
animator akan membuat sebuah film animasi 3D ataupun 2D. Kedua belas prinsip
ini harus selalu digunakan, karena dalam pembuatan film animasi ada 12 prinsip
yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini
meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus
teknis pembuatan sebuah animasi. Jika salah satu dari prinsip ini tidak ada
maka animasi yang dibuat akan terkesan berbeda, namun tetap bisa disebut
animasi.
Ada
pula prinsip – prinsip diluar kedua belas prinsip yang harus disertakan dalam
pembuatan animasi tetapi tetap yang paling utama adalah 12 prinsip animasi ini
dalam pembuatan film animasi.
Contohnya saja dalam film ‘’FINDING NEMO’’, menerapkan
beberapa prinsip animasi, yaitu sbb :
1.
Anticipation / gerakan beraturan
2.
Staging / penataan gerak
3.
Slow In and Slow Out
4.
Follow Through and Overlapping Action
5.
Archs
6.
Secondary Action/Gerakan Pedukung
7.
Timing
8.
Appeal / daya tarikilm ‘’FINDING NEMO’’,
menerapkan beberapa prinsip animasi, yaitu sbb :
1.
Anticipation / gerakan beraturan
2.
Staging / penataan gerak
3.
Slow In and Slow Out
4.
Follow Through and Overlapping Action
5.
Archs
6.
Secondary Action/Gerakan Pedukung
7.
Timing
0 komentar:
Posting Komentar